![]() ![]() Menginginkan para murid merasakan langsung bagaimana situasi Ketimbangīermonolog di ruang kelas terkait materi tersebut, Ai justru Perlindungan hukum yang tertuang kurikulum waktu itu. Pelajaran PPKn, terdapat pokok bahasan tentang hukum nasional dan Minta maaf,” ujar Ai di ruang guru SMP Negeri 5, Jalan RE Martadinata NoĨ5, Kota Tasikmalaya, Kamis, 15 Agustus 2019.ĭatang ke sekolah dan balik meminta maaf atas ketidaktahuannya.ĭemikianlah risiko yang mesti dialami Ai saat berinovasi mencoba polaĪtau metode pembelajaran yang inovatif di kelasnya. Pun tak mengetahui ihwal kehadiran ai dan para murid. Mengambil gambar dan mencatat rangkaian persidangan. Mendapatkan izin dari panitera dan ketua pengadilan negeri untuk Mereka mengambil gambar saat persidangan berlangsung untuk kepentingan Hakim dari ruang sidang Pengadilan Negeri Tasikmalaya. Pancasila oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Ingatan Ai terantuk Tersebut, Ai masuk dan ditetapkan dalam 74 Ikon Apresiasi Prestasi Kehilangan konteks dan fungsinya bagi masyarakat. Membuat pelajaran tentang Pancasila bukan hanya doktrin di kelas serta Muridnya turun langsung melihat berbagai permasalahan sosial di Mata pelajaran yang identik dengan rasa ngantuk siswa karena bosan mendengarkan monolog guru di depan kelas tersebut justru diubah Ai melalui metode belajar yang menyenangkan dan menarik.īukan sekadar dicekoki rumus dan hapalan pelajaran. ![]() PIKIRAN-RAKYAT.COM - KIPRAH Ai Tin Sumartini (47), guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di SMP Negeri 5 Tasikmalaya memang patut mendapat apresiasi. ![]()
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2023
Categories |